Kamis, 08 Desember 2022

Berikut adalah Langkah Sederhana untuk Mencegah Diseksi Aorta

Live Draw SDY -  Berikut adalah Langkah Sederhana untuk Mencegah Diseksi Aorta - “Diseksi aorta dapat kamu cegah dengan melakukan berbagai langkah sederhana. Seperti misalnya berhenti merokok hingga mengonsumsi makanan sehat.”




Jakarta – Diseksi aorta adalah kondisi yang terjadi karena munculnya robekan pada lapisan dalam arteri utama tubuh. Darah dapat mengalir melalui robekan yang menyebabkan lapisan aorta bagian tengah terbelah. Meskipun kondisi ini jarang terjadi, tetapi diseksi aorta yang tidak segera ditangani dapat menyebabkan kondisi yang berbahaya.


Diseksi aorta dapat menyebabkan gejala yang serupa dengan gangguan jantung. Bahkan kondisi ini juga bisa memicu berbagai komplikasi. Untuk itu, pastikan kamu melakukan gaya hidup sehat sebagai langkah pencegahan agar kamu terhindar dari penyakit ini sehingga kualitas hidup dapat membaik.


Waspada Gejala Diseksi Aorta



Aorta adalah arteri utama yang membawa darah dengan kandungan oksigen tinggi dari jantung ke seluruh bagian tubuh. Penyakit ini dapat terjadi ketika terjadi robekan pada bagian aorta yang melemah.


Biasanya, ada beberapa keluhan kesehatan yang akan terjadi ketika kamu mengalami diseksi aorta, seperti:


  • Nyeri dada atau punggung bagian atas.
  • Nyeri perut yang sangat parah.
  • Penurunan kesadaran.
  • Sesak napas.
  • Gangguan penglihatan.
  • Kesulitan berbicara.
  • Pusing.
  • Tekanan darah rendah.
  • Keringat berlebih.
  • Lemas dan kelelahan.


Sebaiknya jangan abaikan tanda-tanda diseksi aorta yang muncul. Jika tidak diatasi dengan baik, kondisi ini dapat berbahaya dan mengancam nyawa. 


Penyebab Diseksi Aorta



Penyebab utama dari penyakit ini karena bagian dinding aorta melemah. Kondisi ini bisa terjadi akibat tekanan darah tinggi yang tidak diatasi dengan baik. Selain itu, kelemahan dinding aorta juga bisa berasal dari kondisi sejak lahir. Kondisi ini bisa memengaruhi kekuatan serta ukuran aorta.


Selain itu, adanya faktor traumatis pada dada, seperti kecelakaan juga dapat menyebabkan dinding aorta menjadi lemah. Penyakit ini juga rentan dialami oleh lansia dengan usia 60-80 tahun. 


Kebiasaan merokok juga dapat menyebabkan seseorang berisiko mengalami diseksi aorta. Jadi, pastikan kamu menjalani hidup dengan lebih sehat agar terhindar dari berbagai gangguan kesehatan.


Jika tidak diatasi dengan baik, diseksi aorta dapat menyebabkan berbagai komplikasi yang dapat membahayakan kesehatan, seperti:




Lakukan Cara Sederhana untuk Cegah Diseksi Aorta



Penyakit ini memang bisa diatasi dengan menggunakan obat-obatan dan tindakan bedah. Namun, sebaiknya kamu lakukan berbagai cara sederhana yang bisa mencegah penyakit ini menyebabkan gangguan pada kesehatan tubuh, seperti:


  • Melakukan Pemeriksaan Kesehatan Secara Rutin

Pastikan kamu melakukan pemeriksaan kesehatan secara rutin dengan dokter untuk memastikan kondisi kesehatan secara menyeluruh. Diagnosis penyakit ini lebih dini membuat pengobatan menjadi lebih mudah untuk dilakukan.


  • Kontrol Tekanan Darah 

Jika kamu memiliki riwayat dengan tekanan darah tinggi, sebaiknya kontrol tekanan darah dengan baik. Lakukan pengobatan sesuai dengan anjuran dokter, jalankan diet sehat, hingga rutin berolahraga untuk menjaga tekanan darah tetap stabil. Kamu juga bisa gunakan alat sederhana untuk memantau tekanan darah setiap harinya.


  • Jangan Merokok

Hentikan kebiasaan merokok jika kamu ingin memiliki kesehatan tubuh yang optimal. Selain menyebabkan gangguan pada paru-paru dan jantung, merokok juga menyebabkan bagian dinding aorta menjadi lemah sehingga menyebabkan penyakit ini.


  • Konsumsi Makanan Sehat

Jangan lupa untuk memperbanyak mengonsumsi berbagai makanan sehat, seperti sayuran, buah, hingga gandum. Batasi asupan makanan cepat saji dan makanan berlemak.


  • Berkendara dengan Aman


Saat berkendara gunakan peralatan keamanan yang lengkap. Saat menggunakan mobil, pastikan untuk selalu menggunakan sabuk pengaman agar terhindar dari kondisi traumatis bagian dada.


Segera lakukan pemeriksaan pada rumah sakit ketika kamu mengalami kecelakaan yang menyebabkan nyeri dada. Gunakan aplikasi Halodoc untuk mengetahui rumah sakit terdekat yang bisa kamu kunjungi. Yuk, download aplikasi Halodoc melalui App Store atau Google Play sekarang juga.




 DATA 

Rabu, 07 Desember 2022

Apakah Benarkah Tardive Dyskinesia Terjadi Akibat Obat Antipsikotik ?

Apakah Benarkah Tardive Dyskinesia Terjadi Akibat Obat Antipsikotik ? - “Obat antipsikotik merupakan obat yang digunakan untuk mengurangi gejala halusinasi dan delusi. Namun, penggunaan jangka panjang obat ini dapat menyebabkan tardive dyskinesia.”





Live Draw SDY - , Jakarta – Obat antipsikotik adalah jenis obat untuk mengurangi gejala psikosis, seperti halusinasi dan delusi. Obat ini harus menggunakan resep dokter karena antipsikotik dapat menyebabkan berbagai efek samping, seperti tardive dyskinesia.


Tardive dyskinesia adalah gerakan yang tidak terkendali muncul pada wajah dan beberapa tubuh lain. Penggunaan jangka panjang obat antipsikotik menjadi pemicu utama seseorang mengalami kondisi ini. Simak ulasan mengenai pengobatan yang tepat untuk mengatasi penyakit tersebut berikut ini!
Penyebab Tardive Dyskinesia


Antipsikotik dikonsumsi sebagai pengobatan untuk menurunkan gejala berbagai penyakit, seperti skizofrenia, depresi, bipolar, hingga gangguan cemas. Obat ini bekerja dengan menyeimbangkan kadar penghantar sinyal antar saraf pada neurotransmitter dan menghambat dopamin.


Obat ini haru menggunakan resep dokter karena dapat menimbulkan efek samping, seperti kantuk, mulut kering, sulit berkonsentrasi, hingga gelisah. Bahkan, penggunaan jangka panjang dapat menyebabkan penyakit tardive dyskinesia.


Penyakit ini rentan terjadi pada 1 dari 4 orang yang menggunakan obat antipsikotik. Lalu, mengapa penggunaan obat antipsikotik dapat menyebabkan seseorang mengalami penyakit ini?


Hingga saat ini, belum diketahui secara pasti apa yang menyebabkan obat ini memicu tardive dyskinesia. Namun, obat penghambat reseptor dopamin paling mungkin menyebabkan kondisi ini.


Sel saraf pada sistem saraf berfungsi untuk memproduksi dopamin. Sedangkan, senyawa kimia neurotransmitter membantu mengirimkan pesan ke reseptor dopamin. Keduanya bekerja sama untuk mengirimkan sinyal saraf yang mengontrol gerakan tubuh.



Penggunaan jangka panjang obat antipsikotik membuat beberapa orang lebih sensitif terhadap dopamin. Kondisi inilah yang dapat memicu saraf membuat gerakan tubuh yang tidak sengaja dan berlebihan.
Gejala Tardive Dyskinesia


Umumnya, gejala penyakit ini tidak terlalu buruk. Tanpa pengobatan dan perawatan yang baik, kondisi ini dapat memburuk seiring waktu. Bahkan, gejala dapat memburuk ketika pengidapnya mengalami stres yang tidak dapat dikelola dengan baik.



Namun, gejalanya dapat menghilang saat pengidapnya beristirahat atau tidur. Selain itu, pengidap penyakit ini juga jarang menyadari bahwa dirinya mengidap tardive dyskinesia karena tidak mengetahui gejala penyakit ini.


Gejala penyakit ini berupa gerakan-gerakan yang tidak sengaja dan berulang. Biasanya, gerakan akan terjadi pada wajah dan beberapa bagian tubuh lainnya.


Gerakan wajah yang tidak sengaja meliputi berbagai gerakan, seperti:Berkedip dengan cepat.
Melakukan gerakan mengunyah.
Meringis atau cemberut tanpa disadari.
Memukul bibir.
Membuat gerakan menghisap dengan mulut.
Menjulurkan lidah.
Memeriksa bagian dalam pipi dengan lidah.


Sedangkan, gerakan pada bagian tubuh lainnya meliputi:Melakukan gerakan jari berulang-ulang.
Dorongan atau goyangan panggul.
Mengepakkan lengan berulang kali.
Mengentakan kaki.


Gejala ini jarang muncul pada seseorang yang menggunakan obat antipsikotik kurang dari 3 bulan. Selain itu, gejala akan mereda atau menurun ketika kamu mengonsumsi obat ini dalam dosis yang rendah atau berhenti menggunakan antipsikotik.
Komplikasi Tardive Dyskinesia


Paito HK - Sebaiknya segera tanyakan langsung pada dokter menggunakan Halodoc ketika kamu mengalami gejala tardive dyskinesia selama mengonsumsi obat antipsikotik. Caranya download aplikasi Halodoc melalui App Store atau Google Play sekarang juga.



Selain itu, pastikan untuk tidak mengonsumsi obat sembarangan tanpa anjuran dan saran dokter sebagai langkah pencegahan kondisi ini.

 
Referensi:
Web MD. Diakses pada 2022. Tardive Dyskinesia.
Cleveland Clinic. Diakses pada 2022. Tardive Dyskinesia.
Everyday Health. Diakses pada 2022. What Is Tardive Dyskinesia? Symptoms, Causes, Diagnosis, Treatment, and Prevention.

Berikut adalah Langkah Sederhana untuk Mencegah Diseksi Aorta

Live Draw SDY -  Berikut adalah Langkah Sederhana untuk Mencegah Diseksi Aorta - “Diseksi aorta dapat kamu cegah dengan melakukan berbagai ...